Kamis, 07 Januari 2010

Konsep-konsep Psikologi

KONSEP CLASSIAL CONDITIONING MENURUT IVAN PAVLOV. Adalah assosiasi respon yang otomatik terhadap stimulus yang baru. Yang diperoleh sebelumnya secara berulang-ulang. Disini bisa dikatakan bahwa prinsip continuity berperan penting, prinsip ini menegaskan bahwa apabila 2 peindraan terjadi bersama dan berulang-ulang maka keduanya menjadi saling terkait. Sehingga apabila 1 dari stimulus terjadi maka lainnya akan teringat pula sebagai hasilnya muncullah satu jawaban yang otomatis. Melalui prinsip ini, manusia dan binatang dapat belajar merespon secara otomatik terhadap suatu stimulus yang sebelumnya tidak berefek/berefek yang berbeda. Respon sebagai hasil belajar dapat berupa: takut, senang dan respon fisiologis (ketegangan otot). Contohnya pada experiment Ivan Pavlov tentang respon anjing untuk mengeluarkan air liur membuktikan bahwa anjing apabila diberi respon makanan maka anjing akan mengeluarkan air liur, disini makanan bisa dikatakan sebagai unconditional stimulus, air liur unconditional respons ketika hal itu terjadi secara otomatis. Experiment ke-2 pavlov membunyikan garpu tala saat itu juga anjing mengeluarkan air liur, tetapi disini anjing belum menerima makanan, dapat dikatakan suara garpu menjadi conditional stimulus, sedangkan air liur dikatakan conditioned respons.Dengan prosedur classical conditioning dapat digunakan untuk membantu orang lain belajar menciptakan respon emosional yang adaptif, dengan cara : § Kaitkanlah kejadian yang positif dan menyenangkan dengan tugas belajar § Berikan bantuan kepada siswa untuk mengahadapi situasi yang penuh kecemasan secara sukarela § Bantulah siswa mengenal perbedaan dan kesamaan diantara situasi dimana mereka dapat mendiskriminasikan dan menggeneralisasikan dalam teori classical conditioning, terdapat dua tipe stimuli dan dua tipe respons, yaitu: 1. unconditioned stimulus (UCS). stimulus yang secara otomatis menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. makanan adalah UCS. 2. unconditioned response (UCR). respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US. air liur yang merespon makanan adalah UCR. 3. conditioned stimulus (CS). stimulus yang sebelumya netral yang akhirnya menghasilkan CR setelah diasosiasikan dengan US. 4. conditioned response (CR). respon yang dipelajari, yaitu respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.

2. KONSEP OPERANT CONDITIONING MENURUT B.F. SKNNER dan PEREDAANNYA DENGAN CLASSICAL CONDITIONING MENURUT PAVLOV. Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

· Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

· Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.

Dalam teorinya BF Skinner mempertimbangkan tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan respon, seperti dalam teori behaviorisme dari Pavlov, namun Skinner membedakan dengan adanya dua macam respon, yaitu :

Respondent Response ( Reflexive Response )

Operant Response ( Instrumental Response )

PERBEDAAN TEORI B.F.SKINNER DAN IVAN PAVLOV

1. Skinner lebih manekankan pada pembelajaran (peserta didik) berhasil belajar maka respon bertambah, bila tidak belajar banyaknya respon berkurang, sehinnga secara formal hasl blajar harus bisa diermati dan diukur. 2. Ivan Pavlov lebih menekankan pada stimulus yang bermakna dan meimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon.

3. KONSEP Albert Bandura Konsep initasi yang dikemukakan oleh Albert Bandura yaitu bahwa imitasi terjadi ketika anak-anak belajar perilaku baru dengan melihat orang lain. Kemampuan belajar pola-pola perilaku mengobservasi dapat menghilangkan perilaku belajar yang trial dan error Eksperimen Bandura lainnya menggambarkan bagaimana belajar observasi dapat terjadi dengan melihat suatu perilaku model baik yang dikuatkan dengan hadiah maupun hukuman. Imitasi tidak akan secara

otomatis terjadi padda setiap individu hanya dengan mengamati model perilaku tertentu. Tetapi perilaku yang disertai dengan pengukuhan cenderung memberikan pengaruh yang berarti bagi individu yang mengamati perilaku itu. Proses spesifik yang mempengaruhi perilaku pengamat yang mengikuti perilaku model, antara lain: Ø Perhatian (attention).Atensi ke model sangat dipengaruhi oleh karakteristik pelaku perilaku model. Misalnya individu yang menarik, hangat, kuat, dan unik cenderung lebih menarik perhatian dari pada individu yang dingin, lemah, dan kurang menarik. Ø Ingatan (retention).Artinya bahwa untuk menghasilkan perilaku model. Menangkap suatu informasi dan menyimpannya baik-baik dalam ingatan, sehingga pada suatu saat dapat dengan mudah dimunculkan atau diingat kembali. Perbuatan deskripsi verbal secara sederhana dapat membantu upaya retensi. Ø Reproduksi motorik.Individu yang menghadiri suatu perilaku model yang mengingatnya baik-baik apa yang ia amati, tetapi karena keterbaataasan dalam perkembangan motorik, maka mereka tidak mampu menghasilkan perilaku model. Ø Kondisi pengukuhan atau insentif.Karena tidak ada pengukuhan yang tepat, kemungkinan gagal mengulang perilaku dapat terjadi walaupun tahu apa yang model katakana, dan menyimpan informasi yang didapatkan dengan sebaik-baiknya dan memiliki kemampuan motorik untuk melakukan hal yang sama

4. KESIMPULAN TOKOH-TOKOH BEHAVIORISME MEMANDANG MANUSIA DAN SEGALA PERUBAHAN PERILAKUNYA.

Guru yang menganut pandangan teori ini berpendapat, bahwa tingkah laku murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan masa sekarang, dan segenap tingkah laku adalah merupakan hasil belajar. Kita dapat menganalisis kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar belakang penguatan (reinforcement) terhadap tingkah laku tersebut. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan luar dan rekayasa atau kondisioning terhadap manusia tersebut. Aliran ini mengangap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia tersebut. Pendapat ini merupakan hasil dari eksperimen yang dilakukan oleh sejumlah penelitian tentang perilaku binatang yang sebelumnya dikondisikan.
Aliran perilaku ini memberikan kontribusi penting dengan ditemukannya asas-asas perubahan perilaku yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan, psikoterapi terutama dalam metode modifikasi perilaku

1.PENGERTIAN DARI SENSASI DAN PERSEPSI

Sensasi adalah tahap pertama stimuli mengenai indra kita. Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.” Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya,organvestibular). Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera .Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.

2. PEMROSESAN INFORMASI PADA KONSEP BERFIKIR MANUSIA BESERTA BAGANNYA

1. Awalnya memori otak masih kosong.

2. Informasi “bau terbakar” dikenali oleh otak melalui sensor pancaindera.

3. Demikian juga dengan informasi “panas” dan “citra” api (warna dan bentuk).

4. Ke semua informasi di atas dikenali pada waktu, tempat, dan ruang yang berbeda-beda, termasuk “akibat positif” dan “akibat negatif” nya bagi seluruh tubuh.

5. Kemudian, pada saat sensor pancaindera menangkap “citra api unggun”, sel-sel syaraf otak bekerja secara unik dan adaptif untuk segera memutuskan perintah apa yang harus diberikan ke seluruh anggota tubuh.

Pada dasarnya terdapat beberapa tahap proses adaptif otak manusia seperti yang tergambar pada model berikut :

Yang menarik dari model ini adalah :

Kemampuan utama otak adalah pada proses PEMBELAJARAN (learning) dan PELATIHAN (training) yang akan mampu menciptakan hubungan synapsis antar neuron yang teraktivasi secara "unik" sehingga memungkinkan untuk mengambil informasi tambahan dari neuron lain. Kesemuanya itu bekerja secara adaptif dan dinamis.

3.CARA KERJA INGATAN (MEMORI) MANUSIA

Ada tiga bagian yang terdapat dalam otak manusia, yaitu cerebrum (bagian atas otak), cerebellum (benda kecil yang mengatur pusat susunan syaraf utama dan gerak tubuh kita), dan batang otak . Suatu benda warna abu-abu yang menutupi otak disebut cerebral cortex yang berisi neuron-neuron atau sel otak. Otak manusia memiliki sekitar 100 milyar neuron. Setiap neuron membentuk jembatan yang mengakibatkan otak kita menjadi suatu jaringan yang amat rumit. Menurut para ahli anatomi syaraf dan ahli susunan kimia syaraf, neuron inilah yang berfungsi melakasanakan pekerjaan utama otak, “merambatkan” getaran dari syaraf pancaindera yang tersebar di sekujur tubuh. Bagian itulah yang membuat manusia mampu mengingat dan menganalisa sesuatu. William Shoemaker dari Salk Institute di La Jolla, California, mengibaratkan neuron dengan sebuah komputer kecil. Setiap neuron yang menerima sinyal-sinyal elektrik akan menjadi neurotransmitter (pemancar syaraf) ke arah neuron berikutnya, hingga berlangsung arus listrik yang menyalurkan “pesan-pesan” dalam otak. Kalau kita melihat sesuatu, maka akan terjadi perubahan fisik pada otak kita. Bentuk apapun yang terlihat, direkam oleh retina mata sekitar satu detik, lalu rangsangan itu masuk ke dalam otak dan kemudian neuron-neuron mulai bekerja. Hal yang sama juga terjadi bila telinga kita mendengar suara-suara. Suara itu akan menggema selama empat detik dalam rongga telinga, kemudian diteruskan ke dalam otak, dimana neuron pun siap bekerja. Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf (neuron) yang bertugas untuk mengolah informasi sekaligus menyimpannya (memori). Tiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Masing-masing sel tersebut saling berinteraksi secara "unik" sehingga mendukung kemampuan kerja otak manusia.
Model struktur dari neuron oleh para ahli dibuat seperti pada gambar di bawah ini

Setiap neuron memiliki satu inti sel yang bertugas melakukan pengolahan informasi. Informasi yang datang akan diterima oleh dendrit. Informasi yang datang dan diterima oleh dendrit akan dijumlahkan dan dikirim melalui axon ke dendrit akhir yang bersentuhan dengan dendrit dari neuron yang lain. Output informasi ini akan menjadi input bagi neuron lain. Antar dendrit kedua sel tersebut dihubungkan dengan synapsis.
Informasi yang dikirim antar neuron berupa rangsangan yang dilewatkan melalui dendrit. Informasi ini akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu, yang sering dikenal dengan "nilai ambang (threshold)". Dalam hal ini neuron dikatakan “teraktivasi”. Hubungan antar neuron terjadi secara adaptif, artinya struktur hubungan tersebut terjadi secara dinamis.

4.Informasi dapat dilupakan manusia karena beberapa hal yaitu:

2. adanya gangguan – suatu rangsangan lain muncul bersamaan dengan tahap pemrosesan ingatan.

3. kondisi psikologis kita. Kinerja ingatan kita akan mencapai puncak jika berada dalam tingkatan stress yang memadai. Namun, kinerja tersebut akan menurun jika stress menjadi berlebihan atau kronis.

4. faktor fisik atau kesehatan kita. Beberapa penyakit memang mempengaruhi ingatan kita seperti Alzheimer (lupa pada hal-hal yang baru tetapi ingat pada hal-hal yang lama), amnesia, dan lain sebagainya.

5. CARA MENINGKATKAN KERJA INGATAN MANUSIA

22 CARA MENINGKATKAN INGATAN MANUSIA:

1. Berlari untuk Sel Otak
2. Mencoba Hal Baru
3. Bertanya
4. Tertawa
5. Menjadi Pecinta Ikan
6. Menggali Ingatan
7. Kurangi Lemak
8. Bermain Teka-teki
9. Efek Mozart
10. Meningkatkan Keterampilan
11. Jauhi Alkohol
12. Bermain
13. Hal Yang Dilakukan Sebelum Tidur
14. Konsentrasi
15. Hanya untuk Pasangan Suami Istri
16. Bermain dan Bekerja
17. Siklus Kesadaran
18. Belajar
19. Menulis Untuk Dibaca
20. Aroma Terapi
21. Meningkatkan Kekuatan Otak
22. Membangun Sebuah Komunitas



Tidak ada komentar:

Posting Komentar